JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM) akan kembali melakukan aksi solidaritas untuk perantau Minang. Setelah menyerahkan bantuan bagi warga Minang korban kerusuhan di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan pada Minggu (28/9/2025) lalu, organisasi perantau terbesar asal Sumatera Barat (Sumbar) ini dijadwalkan menyambangi Bali untuk memberikan dukungan pasca banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP IKM, Braditi Moulevey Rajo Mudo, menyampaikan bahwa dirinya bersama Ketua Umum DPP IKM, Andre Rosiade akan hadir langsung di Bali pada Sabtu (4/10/2025).
Dalam kunjungan itu, IKM berencana akan menyalurkan 1.000 paket sembako dan uang tunai Rp100 juta khusus untuk perantau Minang yang terdampak banjir.
“Ini adalah wujud kepedulian tanpa batas wilayah. Antar perantau itu saling menguatkan dan mengisi. Nilai kebersamaan Minang berlaku di mana saja, baik di Papua, Bali, atau di mana pun perantau berada,” ujar Braditi, Rabu (1/10/2025).
Braditi Moulevey juga mengungkapkan kekagumannya terhadap eksistensi Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) di Bali.
Menurutnya, organisasi ini telah berdiri sejak tahun 1960-an dan hingga kini masih eksis, bahkan memiliki sekolah, masjid, serta aula pertemuan.
“Ini sesuatu yang luar biasa. Kami di DPP IKM justru ingin menjadi fasilitator dan jembatan bagi kepentingan IKMS dan seluruh perantau Minang di Bali. Tidak ada maksud mengambil alih apa pun yang telah mereka miliki, karena semuanya sudah berjalan baik selama ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan mengajak IKMS untuk bergabung dalam wadah besar bernama IKM. Namun, mekanisme pemilihan dan struktur organisasi tetap sepenuhnya diserahkan kepada IKMS.
Ketua Umum DPP IKM, Andre Rosiade, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen IKM untuk selalu hadir dalam situasi sulit yang dialami perantau.
“Kami ingin menunjukkan bahwa di mana pun ada orang Minang, IKM siap hadir. Banjir di Bali bukan hanya menjadi cobaan bagi warga Bali, tetapi juga bagi perantau Minang yang ikut merasakannya. Karena itu, IKM datang bukan sekadar membawa bantuan materi, tapi juga membawa pesan kebersamaan,” ujar Andre.
Sebelumnya, banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Bali akibat hujan deras yang mengguyur sejak pertengahan September 2025.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat, banjir terjadi di Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan beberapa titik di Denpasar.
Ratusan rumah terdampak, puluhan keluarga harus mengungsi, serta infrastruktur jalan dan jembatan mengalami kerusakan.
Meski kondisi berangsur membaik, banyak warga, termasuk perantau Minang masih membutuhkan dukungan berupa pangan, kebutuhan dasar dan pemulihan ekonomi.
Kehadiran DPP IKM bersama bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga terdampak, khususnya komunitas Minang yang menetap di Bali. (*)